Senin, 08 November 2010

MEMAKNAI SUMPAH PEMUDA


KEMBALI SATU KESATUAN

82 tahun yang lalu, tepatnya 28 Oktober 1928 para pemuda Indonesia mengikrarkan satu SUMPAH SUCI yang dikenal dengan SUMPAH PEMUDA.
Sumpah suci itu merupakan tonggak perjuangan pergerakan dalam mencapai kemerdekaan. Rasa senasib sepenanggungan begitu melekat  di dada pemuda bangsa saat itu. Mereka menguras pikiran, tenaga, darah dan air mata untuk mencapai suatu kehendak … MERDEKA …..!!!
Keampuhan Sumpah Pemuda kala itu benar – benar teruji. Perjuangan bukan bersifat kedaerahan lagi namun menjadi perjuangan Nasional. Puncaknya 17 Agustus 1945 Indonesia bisa merdeka.
Namun kala kita sudah merdeka …. , zaman sudah berubah … generasi pun berganti ….. masih bermaknakah SUMPAH PEMUDA itu? 
Kalau mau jujur … Peringatan Sumpah Pemuda yang dilakukan tiap tanggal 28 Oktober tiap tahunnya seakan hanya merupakan seremonial belaka.  Bahkan ada sebagian masyarakat yang sama sekali lupa atau bahkan pura – pura lupa bahwa 28 Oktober adalah Hari Sumpah Pemuda.
Bahkan di beberapa daerah di Indonesia Peringatan Sumpah Pemuda dijadikan sebagai momentum untuk menyampaikan aspirasi mereka yang terkesan anarkistis, sehingga terjadi bentrok dengan aparat keamanan.
Mengapa ini terjadi ….??? Sudah tidak adanya lagi rasa satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa di hati kita. Semua sudah merasa benar sendiri dengan sudut pandang masing – masing.
Andai kita mau kembali ke “makna” sumpah pemuda sebenarnya bahwa kita adalah satu ….. Indonesia kembali akan jaya …!!!

                                                                       
Dimuat di Harian BANJARMASIN POST
                                                                        Edisi Kamis, 4 November 2010
                                                                        Di pojok “MEREKA BICARA”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar